Prisoner’s dilemma adalah contoh paling mudah dari analisis game theory. Saya cerita sedikit ya untuk yang
belum tahu.
Ada dua orang yang melakukan kejahatan dan
akhirnya ditangkap polisi. Karena kurang bukti, akhirnya polisi memisahkan
interogasi dua orang ini dan meminta mereka bersaksi bahwa temannya yang
bersalah. Kalau satu orang mengadukan partnernya dan satu orang lagi diam, maka
yang mengadu akan bebas dan yang diam dihukum setahun penjara. Kalau keduanya
diam, mereka berdua hanya akan dipenjara sebulan. Kalau dua-duanya saling
mengadu, maka keduanya akan dipenjara 3 bulan.
Marilah kita melihat situasinya sebagai salah
satu dari dua orang itu sebagai berikut.
§ Kalau teman
saya mengadukan saya dan saya tidak mengadu, saya dipenjara setahun. Kalau saya
ikut mengadu, saya dipenjara 3 bulan. Maka kalau teman saya mengadu, lebih
untung kalau saya ikut mengadu.
§ Kalau teman
saya tidak mengadukan saya dan saya juga diam, saya dipenjara sebulan. Kalau
saya mengadu, saya langsung bebas. Jadi kalau teman saya tidak mengadu, tetap
lebih untung kalau saya mengadu.
Jadi mengadukan teman (selalu) merupakan
keputusan (individual) terbaik untuk meminimalkan waktu dalam penjara. Nah,
bayangkan kalau keduanya berpikir begitu, akhirnya mereka berdua saling
mengadukan dan mendekam tiga bulan dalam penjara. Padahal kalau mereka
sama-sama diam lebih menguntungkan dan bisa bebas dalam sebulan. Inilah secara
singkat apa yang disebut sebagai prisoner’s dilemma.